Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.
Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.ĭua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut.īukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics. Namun,segitiga Bermuda hanyalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis. Namun serpihan atau jenazahnya tak pernah benar-benar ditemukanīerikut ini link video yang berkaitan dengan segitiga bermuda Dugaan sementara, pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh ke lautan.
Pencarian besar-besaran dilakukan, tapi pesawat lenyap tak berbekas. Pesawat itu tengah menjalani latihan dan terbang di sekitar Bermuda, lalu tiba-tiba hilang dari radar. Peristiwa yang paling heboh adalah hilangnya lima pesawat perang milik AS Flight 19 yang membawa torpedo pada Desember 1945 lalu.
Belum jelas bagaimana perincian peristiwanya. International Business Times menyebut, setidaknya ada 8.127 orang yang hilang di kawasan Segitiga Bermuda. Kasus orang hilang saat berada di kapal yang melintasi wilayah ini juga pernah dilaporkan. Sejak tahun 1851, di kawasan hilang, gangguan penerbangan, dan lain-lain. Wilayah Segitiga Bermuda terletak kira-kira di antara Miami (Amerika Serikat), Puerto Rico dan Bermuda.
0 kommentar(er)
